Search site


Antara Cinta , Ambisi Dan Nafsu

14/04/2010 13:29

 

27

 

Cinta …

Kata – kata sakti yang selalu diungkap oleh para pujangga atau yang lebih tepatnya disebut perayu ulung yang sering menggunakannya untuk memperoleh sesuatu dari orang lain. Cinta merupakan komoditas yang diberikan oleh Tuhan untuk hamba-Nya, sehingga diantara mereka akan saling terjadi hubungan sosial didalamnya. Keberadaan cinta saat ini disangsikan oleh banyak orang. Jika ditinjau dari arti cinta sebenarnya adalah Sesuatu “Rasa, Karsa dan Karya sehingga menghasilkan Cipta” yang tidak dapat diungkapkan dengan kata. Sehingga ketika seseorang ditanya tentang cinta mereka hanya tersenyum, menggelengkan kepala atau menggaruk-garukkan kepala saja. Karena memang benar cinta adalah abstrak dan tidak dapat dilukiskan.
Kebutuhan cinta saat ini bagi mahluk – mahluk tuhan yang berakal sudah tidak mendomiasi lagi. Karena cinta sesungguhnya sudah mati ditelan kisah Romeo-Juliette atau bahkan kisah legenda dari bukit tinggi Siti Nurbaya-Samsul bahri dan datuk maringgi.
Cinta merupakan komoditas individu untuk memperoleh sesuatu yang dinginkannya, baik rasa, harta, atau apapun itu. Jika cinta memang ada kenapa orang – orang yang memilki rasa itu harus berambisi untuk memilkinya ?bukankah cinta selalu memberi tanpa harus menerima ? dan jika memang cinta kenapa kebanyakkan dari selalu mengatasnamakan cinta untuk dapat meniduri orang yang dicintainya ? dan kenapa banyak yang mati karena cinta ?
Sangat dilematis memang ketika sepasang anak-cucu adam terlibat kasus percintaan sehingga mengorbankan dirinya untuk sebuah kata “cinta”. Tidakkah terbesit dalam benak kita atau kalian bahwa cinta itu tidak pernah ada tetapi hanya ambisi saja yang ada. Mungkin tuhan telah menciptakan rasa yang tidak dapat diungkapkan dengan kata, yang kita kenal dengan sebutan cinta. Dan kitalah yang telah merubah kata tersebut menjadi ambisi. Mau atau tdak mau, Sadar atau tidak disadari kita lebih mengutamakannya “Ambisi” dibanding dengan “Cinta”

Sebagai contoh sederhana ketika kita merasa suka terhadap lawan jenis maka itu bukan cinta melainkan ambisi kita untuk memilki sesuatu yang kita suka. Meskipun kita terkadang menghalalkan segala cara dan mengorbankan sesuatu.

Dan ketika kitapun berhubungan intim, itu pun bukan  rasa sayang yang timbul tetapi nafsu belaka.
Manusia merupakan binatang yang diberi akal oleh Tuhan sekaligus mahluk mulia ciptaan Illahi dan titunjuk sebagai khalifah-Nya dimuka bumi.

Kita sebagai manusia selalu berada diantara binatang itu sendiri. definisi binatang disini adalah sangat luas baik  secara bahasa atau hakikat sebenarnya. Jika kalian tidak setuju dengan kata binatang, maka aku pun akan merubah kata tersebut dengan sebutan Iblis . Karena kita Manusia selalu berada diantara malaikat dan Iblis atau antara manusia itu sendiri dan binatang. Silahkan kalian pilih  kata mana  yang lebih tepat !

Cinta syarat dengan pengorbanan, tetapi ketika terjadinya rasa yang dimulai dari mata hingga turun ke hati, maka kitapun harus siap untuk berkorban meski itu hanya sebatas pikiran, perasaan, hingga yang ternilai sekalipun. Dalam ilmu Biologi kata cinta lebih cenderung diartikan sebagai simbiosis, yaitu hubungan antar individu / organisme didalam satu atau lebih ekosistem. sehingga cinta pun dapat dipilah – pilah menjadi simbiosis – simbiosis : antara lain (1) Simbiosis mutualisme, (2) simbiosis komensalisme dan (3) simbiosis parasitisme.

Mungkin kata cinta memang benar adanya, tetapi kini sulit sekali untuk membedakan antara  cinta dengan nafsu dan ambisi. Orang cenderung suka orang lain itu disebabkan oleh kata “KARENA”, Jika memang cinta itu ada, maka ia akan mengatakan kata cinta dengan kata “WALAUPUN”

Kamu mencintai aku karena aku …..

Atau

Kamu mencintai aku walaupun aku ….

Cinta sesungguhnya tidak pernah ada, yang ada hanyalah Cinta dan Ambisi atau Sayang dan Nafsu. Jika kita menggunakan bagian tubuh mulai dari puser keatas maka cinta dan sayang itu benar adanya, tetapi jika kita menggunakan bagian tubuh mulai  puser kebawah cinta itu tidak pernah ada. Dan kedua – duanya akan selalu dikendalikan oleh hati nurani dan akal sehat. Karena fungsi hakiki hati adalah sebagai balancing atau penyeimbang antara yang hitam dan putih sedangkan fungsi dari akal sendiri silahkan kau pikirkan. Jika sudah tahu simpan dalam hatimu dan lakukan mana yang kau mau !

Yang harus kalian sadari adalah manusia itu sendri terbentuk oleh hati nurani dan akal sehat berbeda dengan binatang atau iblis.