Search site


Kaidah Cinta Eksata

07/12/2010 21:31

Bicara tentang hal yang satu ini, memang sangat sulit untuk dimengerti bahkan oleh orang dewasa sekalipun. Bahasa – bahasa yang sulit untuk dikomunikasikan secara lisan atau tulisan yang dapat melukiskan sebuah deskripssi tentang sebuah rasa yang sulit diuraikan oleh alat komunikasi verbal. Tetapi, cinta itu sendiri dapat berkomunikasi secara alamiaah antar kedua insan yang sedang mencinta baik disadari atau tidak disadari. Bahasa kalbu merupakan media komunikasi yang tepat untuk melukiskannya. (kaya lagu memes aja ya… Ingat memes dengan huruf ES dan bukan EX).

 

Matematika

Cinta dalam Konsep Sistem Bilangan Real

Dalam konsep matematika, pembahasan tentang cinta dapat dimasukkan kedalam sub pokok bahasan sistem bilangan real. Dimana pada sistem bilangan real terdapat beberapa bilangan bilangan, dan salah satunya adalah bilangan irrasional, yaitu suatu sistem bilangan yang sulit untuk disederhanakan. Begitu juga dengan cinta yang telihat sederhana tetapi terdapat kompleksitas yang sulit untuk dimengerti. Sama halnya pada konsep ke-Tuhan-an.

Dalam konsep matematika, Tuhan dapat didefinisikan dengan sistem bilangan tunggal serta mutlak sehingga Tuhan dalam konsep matematika dinyatakan sebagai besaran atau angka 1 (satu) yang bersifat tunggal dan mutlak nilainya. (Phytagoras).

Cinta dalam konsep matematika sebenarnya sangat sederhana tetapi kompleks untuk diuraikan dan dapat dinyatakan sebagai bilanggan irrasional, seperti akar dua () , akar tiga  dan lain sebagainya. Sebagai abstarksi sederhana adalah jika akar empat  sebanmding dengan dua ( 2 ) lalu kenapa harus ditulis dengan akar empat , sedangkan akar dua () jika sederhanakan akan menjadi bilangan desimal nol koma n ( 0,n ) begitu pula dengan akar tiga  dan sebagainya. Dimana n dibelakang koma merupakan suatu bilangan kisaran yang nilainya tidak selalu mutlak. Untuk menentukan nilai serta angka dari suatu bilangan irrasional, maka tak dapat ditentukan dengan perhitungan manual melainkan dengan alat bantu hitung, kalkulator atau tabel logartima.

Yang sebenarnya sistem bilangan irrasional tersebut sama dengan cinta yang sederhana tetapi tidak sederhana dan sulit untuk dimengerti sehingga tidak dapat dipastikan nilai serta besarannya secara pasti karena cinta itu sendiri bersifat abstrak dan kondisional.

 

Fisika

Cinta dalam Konsep Besaran dan Satuan

Sedikit berbeda dengan konsep cinta pada matematika. Pada fisika, cinta dapat dimasukan kedalam dua sub pokok bahasan, yaitu sub pokok bahasan besaran dan satuan serta sub pokok bahasan getaran dan gelombang.

Dalam konsep besaran, dimana besaran jika dilihat dari arahnya dibedakan menjadi dua macam yaitu ; (1). Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya ditentukan atau didefinisikan sendiri, seperti ; panjang dalam satuan meter, massa dalam satuan kilogram, waktu dalam satuan detik, kuat arus listrik dalam satuan amphere, suhu dalam satuan kelvin, intensitas cahaya dalam satuan candela dan jumlah zat dalam satuan molar. Dan (2). Besaran turunan, yaitu besaran yang satuannya diperoleh dari tujuh besaran pokok, seperti ; gaya dalam satuan newton, volume dalam satuan meter pangkat tiga (m3), luas dalam satuan meter pangkat dua (m2), kecepatan dalam satuan meter per detik (m/s) dan lain sebagainya.

Jika dilihat dari arahnya, maka besaran pun dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ; (1). Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai atau besaran serta arah seperti , keceparan, gaya dan lain sebagainya. Serta (2). Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai atau beasaran saja, seperti laju, massa dan masih banyak lainnya.

Cinta, jika dilihat dari sub pokok bahasan tentang besaran dan satuan pun dapat disingkronisasikan antara satu dengan lainnya. Dalam konsep fisika yang dikatakan sebagai besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur serta memiliki nilai atau besaran, artinya dapat dinyatakan dalam bentuk angka.

Jika dilihat dari konsep ini, maka cinta tidak dapat dikatakan sebagai besaran karena nilai yang terdapat dalam cinta tidak dapat diukur besarnya karena belum ada alat ukur yang dapat dijadikanbparameter untuk mengukur kadar atau kapasitas cinta itu sendiri. Hakikatnya cinta merupakan suatu besaran yang sangat abstrak serta sulit untuk diukur tetapi dapat dirasakan oleh insan yang sedang mencinta. Sehingga nilai dari cinta itu sendiri sangat ditentukan antar kedua insan yang sedang mencinta. Karena bicara tentang cinta merupakan wilayah hati yang hingga kini sulit untuk dimengerti.

Arah cinta sebenarnya pun ada yaitu arah pada nilai – nilai suatu tingkat rasa yang sulit terdefinisikan serta bersifat rahmat dari Sang Khalik. Arah cinta yang menuju suatu bentuk rasa dan bersifat suci selama arti dan makna cinta itu sendiri belum dicemari oleh nafsu. Sehingga arahnya bernilai positif (+) Jika arti dan makna cinta itu telah dicemari oleh nafsu serta ambisi maka nilai serta arahnya menjadi negatif (-). Dalam konsep fisika tanda negatif (-) dan posifit (+) merupakan arah dari suatu besaran itu sendiri.

Cinta dalam Konsep Getaran dan Gelombang

Cinta hadir dari mata sampai ke hati. Analogi sederhana adalah jika kita melihat lawan jenis yang dapat menimbul rasa yang sulit dimengerti dan rasa itu selalu identik dengan sebuah kata cinta. Begitulah mereka menyebutnya. Dan hal ini tidak hanya dapat dirasakan oleh sekelompok orang saja tetapi setiap insan pasti merasakan hal yang sama jika berbicara massalah cinta.

Dalam konsep getaran dan gelombang maka cinta itu sendiri merupakan suatu bentuk gelombang. Berbicara mengenai gelombang, maka tidak lepas dari konsep getaran. Setiap gelombang akan merambat dan dalam perambatannya gelombang memerlukan, baik media yang digunakan merupakan zat padat, zat cair atau gas sekali pun. Gelombang yang merambat dengan perantara medium dikatakan sebagai gelombang mekanik. Sedangkan gelombang yang tidak memerlukan medium untuk perambatannta dikatakan sebagai gelombang elektomagnetik yang merambat dengan cara radiasi layaknya sinar matahari yang samapai ke bumi.

Cinta pun merambat layaknya sebuah gelombang yang memiliki panjang gelombang ( λ ), cepat rambat ( v ) dan dalam satuan waktu ( t ). Media perambatan cinta merupakan suatu proyeksi dari sebuah panca indera “mata” yang dirambatkan melalui sebuah rasa hingga sampai di hati hingga alam pikiran insan yang sedang mencinta. Jika sudah seperti itu maka akan terjadi suatu gaya “aksi” yang akan merambatkan cinta hingga ke pasangan yang kita cinta.

Gelombang rasa yang dialami oleh sebuah hati dirambatkan melalui suatu media lain yang sejenis hingga diterima oleh suatu objek rasa yang dicinta. Perambatan cinta pun memiliki waktu yang sulit ditentukan serta getaran – getaran misterius yang dapat dicerna oleh hati. Karena alat untuk mendeteksi gelombang cinta pun belum ditemukan layaknya osiloskop yang mampu menentukan denyut serta detak jantung dalam diagram gelombang (ada lembah gelombang serta bukit gelombang).