Search site


Realita Cinta

14/04/2010 13:32

 

Musik…

Pada stress dang a sedikit yang gila…

Mati mampus minum racun serangga…

Gantung diri di pohon jengkol…

Nubrukin badan ke bis kota yang sedang mangkal…

Karena cinta… demi cinta…

 

Penggalan lagu diatas yang dimainkan oleh marjinal, Band Punk asal Jakarta tersebut merupakan gambaran realita sosial yang banyak terjadi akibat cinta…

Banyak dari kita masih melakukan hal – hal konyol untuk sebuah kata C.I.N.T.A yang mungkin hal tersebut tidak perlu dilakukan karena masih banyak hal – hal baik, berguna dan positif yang masih dapat dilakukan baik sekarang atau nanti ayau bahkan ada hal baik yang akan disampaikan dan diperoleh kelak.

Cinta memang membingungkan dan selalu menjerat pelakunya “orang yang sedang mencinta” sehingga banyak cerita – cerita cinta yang selalu di gaungkan disetiap belahan bumi kita. Bayangkan … Jika tidak ada cinta di dunia ini mungkin tidak akan pernah ada drama – drama percintaan yang divisualisasikan melalui sinetron, telenovela atau film – film India yang didalamnya kental dengan cerita cinta yang mendramatisasi. Atua jika dunia ini tidak kenal dengan cerita cinta mungkin juga tidak akan pernah ada karya – karya serta lantunan lagu cinta yang mendayu – dayu atau krestifitas seni lainnya. Atau mungkin jika semesta kta ini tidak pernah mengerti dan mengetuhi sebuah kata cinta, mungkin tidak akan pernah ada kita “mahluk – mahluk kecil perenung jagad raya” yang dapat bernyanyi, bersandiwara dalam dimensi ini yang tidak akan melahirkan peradaban.

Cinta… Kata itu memang penuh dengan makna,baik makna yang tersurat hingga yang tersurat. Banyak pelajaran yang diperoleh dari sebuah kata cinta meskipun cinta itu sendiri telah banyak menelan korban jiwa. Asumsi orang tentang cinta terlalu dangkal sekali jika mereka hanya mengakatan atau mengkait – kaitkan  bahwa cinta selalu berhubungan dengan persaan dan hati semata tanpa ada implikasi lainnya. Pada dasarnya esensi cinta itu sendiri merupakan sangat besar. Karena esensi dari sebuah kata cinta memainkan peranan yang sangat sederhana untuk diucapkan tetapi tidak mudah untuk dilakukan, yaitu sebuah kata yang kita kenal sebagai tanggung jawab.

Cinta pada dasarnya memainkan peranan yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan kita “partikel – partikel pengisi jagad raya” yang sedang, belum dan akan mencinta. Karena sebuah kata TANGGUNG JAWAB akan mengiri setiap langkah cinta itu sendiri kapanpun dan dimanapun cinta itu berada.

Ada hal positif dan negative yang dapat ditimbulkan oleh sebuah kata cinta. Karena untuk bercinta dan mencinta setiap dari kita harus memainkan kecerdasan kita sendiri baik kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional hingga kecerdasan intelektual yang kita miliki. Jika kita “mahluk – mahluk kecil yang unik ini” yang penuh dengan keterbatasan tidak dapat memainkan kecerdasan yang telah diberikan Tuhan pada kita “manusia” secara konsional maka kita akan terbius oleh aroma wangi cinta yang dapat menjerat orang yang sedang mencinta. Begitu pula sebaliknya.

Dalam hal ini ada stimulasi – stimulasi yang yang dapat membuat cinta itu semakin membara atau semakin redup sinarnya. Dan stimulasi itu adalah keadaan, karena keadaan mampu melahirkan paradigma – paradigma serta warna tentang cinta itu sendiri yang akan membuat orang berfikir tentang konsep cinta yang sesungguhnya ketika harus dibenturkan dengan realita yang ada, baik dengan dirinya sendiri, baik pengakuan terhadap cinta itu sendiri, aplikasi dari sebauh pengakuan cinta dan sebagainya.  Dengan kata lain cintapun akan berfikir dan memaksa kita untuk berfikir jika dibenturkan dengan realita yang ada.