Search site


Tuhan (Diciptakan atau Menciptakan)

18/03/2010 17:55

 

Alam semesta kita ini terbentuk atas zat – zat yang ada dan melakukan reaksi – reaksi dengan sendirinya. Sedangkan zat – zat yang melakukan reaksi – reaksi dengan sendirinya itupun telah diatur oleh zat tunggal pengatur alam semesta ini, yang mungkin disebut Tuhan.

Dari segi ilmu pengetahuan, filsafat dan agama pun ketiganya mengatakan Tuhan sebagai zat tunggal pengatur semesta raya dan bersifat kekal. Jika kita tinjau dari artian tersebut,  maka Tuhan adalah zat meskipun itu tunggal dan kekal. Sedangkan menurut ilmu fisika diamana zat merupakan segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Dengan kata lain Tuhan pun membutuhkan pijakan sebagai sandaran keberadaan-Nya atau dapat dikatakan bahwa Tuhan masih terbentur dalam ruang dan waktu untuk eksistensi-Nya.

Sebagai contoh sederhana, Jika suatu partikel, zat atau atom X, maka si atom X itupun akan memiliki massa sebesar (m) dengan nomor atom (n). Maka dengan kata lain Tuhan sebagi zat tunggal dan kekal harus dipertanyakan eksistensinya yang erat kaitannya dengan produk-Nya yang menciptakan atau bahkan Tuhan pun diciptakan oleh alam semesta atau mungkin pula ada dengan sendirinya dan melakukan konfigurasi elektron sebagai bukti keeksistensian-Nya sehingga menghasilkan semesta raya ini.

Adanya tentang Tuhan itu sendiri tidak lepas dari ruang dan waktu dimana kedua hal tersebut bersifat mutlak dan kekal. Permasalahan tentang dunia yang dilingkupi oleh dimensi ruang dan waktu dalam kaitannya sebagai penopang keberadaan Tuhan pun masih disangsikan apakah dunia ini nantinya akan hancur atau mungkin kekal.

Jika dunia ini hancur maka dimana Tuhan akan berdiri ?

Tetapi jika dunia ini kekal dan abadi maka ada yang lain selain tuhan dan bersifat kekal, lalu dinama ke-Esaan Tuhan ?

Aristoles mengatakan dengan teorinya yaitu Creatio Ex Nihilo, Ia mengatakan bahwa dunia ini kekal dan abadi dan menyifatkan dari gerak tuhan sebagai zat tunggal penggerak dan sekaligus pengatur alam semesta. Jika ditinjau dari Hukum I Newton dengan Hukum kelebamannya mengatakan bahwa semua partikel dialam semesta kita akan selalu mempertahankan kedudukannya. Jika awalnya partikel itu bergerak maka sampai kapanpun partikel tersebut akan bergerak begitu juga jsebaliknya, ika partikel itu awalnya diam maka akan terus diam.

Mengenai apakah dunia ini kekal atau diciptakan oleh Tuhan dari ketidakadaan masih menjadi misteri yang belum dapat dipecahkan baik dari segi filsafat muslim sekalipun. Berbeda dengan Aristoteles, Tusi seorang philosof muslim mengatakan tentang Tuhan. Ia mengatakan bahwa waktu sudah ada sebelum dunia atau semesta ini ada dan kemudian Tuhan menciptakannya dari ketidakadaan dan secara jelas menggambarkan bahwa Tuhan bukanlah sang pencipta sebelumnya. Jika kita tinjau dari pendapat Tusi, maka ada lebih dari satu Zat yang menciptakan dan zat kedua berakar dari zat yang pertama

Jika lebih dalam ditinjau maka Tuhan bukanlah sang pencipta dan Tuhanpun diciptakan oleh zat lain yang sudah ada sebelumnya. Pendapat kontroversi dari Tusi pula mengatakan bahwa dunia ini ada dan diciptakan dari ketidakadaan begitu pula ruang dan waktu dan menurutnya bahwa tuhan sebagi pencipta yang bebas mencipta dan menumbangkan segala teori tentang penciptaan-Nya.

Masalah tentang keesaan dan kekekalan Tuhan pun masih sangat diragukan jika dibenturkan dengan ruang dan waktu. Karena ruang dan waktu akan selalu melingkupi semesta kita ini meski didimensi lain sekalipun.