Search site


Tuhan Dimata Ilmuwan

18/03/2010 17:57

 

 

t_kuantum1229_1237387473

Ilmu pengetahuan pada dasarnya terbentuk oleh sesuatu yang masuk akal, sehingga ketika kita bicara mengenai ilmu pengetahuan maka tidak dapat dipisahkan oleh akal dan pikiran. Begitu juga prisip-prinsip ketuhanaan berdasarkan ilmu pengetahuan. Sehingga  sebagian orang mengatakan tentang konsep yang diusung oleh para ilmuwan ini dikatakan sebagai Saintisme atau suatu faham yang mengatakan tentang konsep ketuhanan yang tidak dapat dipisahkan oleh  agama. Tetapi ada juga orang yang mengatakan itu sebagai Nihilisme atau faham kosong.

Ada beberapa konsep yang mengatakan tentang teori Ketuhan. Dimana Tuhan dimata kebanyakan orang  dikatakan sebagai suatu zat yang mutlak kebeadaannya.

Phytagoras mengatakan tentang konsep ketuhanan berdasarkan prinsip keilmuan yang dimilkinya, yaitu Alam semesta kita terbentuk oleh angka – angka, baik dari angka 1 sampai 10 terdapat ada dialam semesta kita ini tetapi hanya angka 1 yang nilainya mutlak han hanya milik TUHAN. Kemanapun kita dan dimanapun kita akan selalu dilingkupi oleh angka-angka, seperti tinggi badan, jumlah rambut hingga luas duniapun dapat dinyatakan dengan angka. Berbeda dengan pendapat Phytagoras, Joe Sandi-pun dalam acara The Master, mengatakan hal yang serupa tetapi berbeda dengan pernyataan Phytagoras. Joe mengatakan bahwa angka 10 mendekati kesempurnaan dan angka 10-lah milik tuhan. Hal terkonyol yang perlu difikirkan adalah angka 1 dan 10 memilki selisih yang sangat jauh, Jika angka 1 dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mutlak itu dapat dibenarkan, karena sesuatu yang mutlak itu tidak lebih dari satu (Tunggal). Coba kamu bayangkan jika ada 10 tuhan yang mengatur semesta ini ?

Sedangkan Aristoteles mengatakan tentang  alam semesta kita terbentuk oleh empat (4) unsur ; yaitu adanya air (H2O), Udara atuau oksigen, Api (amoniak) dan adanya tanah (Carbon) yang kesemuanya itu saling bereaksi dan melakukan reaksi – reaksi. ketika tanah dibasahi oleh air maka partikel – partikel tanah tersebut akan mengeras dan menjadi batu-batuan. Begitu pula ketika tanah tersebut dipanasi oleh api maka akan merengganglah partikel – partikel tanah tersebut dan menjadi kayu, begitupula seterusnya yang kesemuanya itu selalu dipengaruhi oleh suhu dalam hal ini udara. Antara unsur yang satu dengan unsur yang lain akan saling berkaitan. Aristoteles juga mengatakan bahwa keempat unsur tersebut dikendalikan oleh zat yang maha tunggal yang disebut HULE atau TUHAN bahasa kita saat ini. maka tidak salahlah bawa Aristoteles juga mengatakan bahwa maluk hidup berasal dari mahluk tak hidup atau benda mati. Keempat unsur yang disebutkan itu hanyalah sebagai unsur – unsur pembentuk kehidupan.

Berbeda dengan keduanya, Albert Einstein penemu Teori Relativitas itupun tak kalah ketinggalan tentang konsep ketuhanan. Bahwa ada sesuatu yang mutklak dalam dunia ini dimanapun dan kapanpun. Einstein berpendapat bahwa sesuatu yang mutlak itu adalah ruang dan waktu karena dimanapun maka kita selalu akan dilingkupi oleh ruang dan waktu (Dimensi). Tidak satu mahlukpun didunia ini  dapat melawan ruang dan waktu. Semisal kita akan menghindari Jakarta dengan ruang dan waktu yang aka dan kita pergi kesalah satu tempat dalam dunia ini, maka kita tetap akan diburu oleh ruang dan waktu. Begitu pula ketika kita mati. Tuhan dimata Einstein dianggap sebagai variabel X.

Beberapa ilmuwan dunia saat ini tengah meneliti tentang dimensi dengan segala perangkatnya, yaitu ruang dan waktu. Dengan meneliti faktor-faktor pembentuknya, tumbukan partikelpun harus diperhitungkan dengan cermat bahkan hingga menciptakan suatu alat yang dapat memindahkan benda/ orang dari satu dimensi ke dimensi yang lain atau yang dikenal dengan Teleportasi.

Jika memang, para ilmuwan dapat mencipta suatu alat yang dapat memembus dimensi lain dan melawan ruang dan waktu, akankah pertanyaan selama ini tentang singgasana dan keberadaan tuhan dapat terjawab.

emm… Kira-kira Tuhan lagi mikirin apa ya ?

Akankah ada satu pertanyaan lagi yang akan diajukan Tuhan kepada kita semua / ilmuwan sehingga tidak mungkin terjawab sampai kapanpun ?